- Kabupaten Bojonegoro dari sebelah utara
- Kabupaten Jombang dari timur
- Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo dari selatan
- Kabupaten Madiun dari barat.
Kota Nganjuk sendiri sering disebut dengan Kota Angin karena anginnya setiap hari bertiup kencang bahkan sampai menumbangkan pohon yang besar sekalipun. Kabupaten Nganjuk mayoritas penduduknya beragama Islam dengan jumlah hampir 97% dan sisanya menganut agama Kristen, Hindu, Budha, maupun Khonghuchu. Warga Kabupaten Nganjuk sendiri memiliki budaya yaitu
setiap tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu
memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya
dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda.
Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual
Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.
Kabupaten Nganjuk memiliki makanan ciri khas yaitu
1. Nasi Becek Khas Nganjuk
Nasi
becekini adalah makanan yang mirip dengan kare kambing. Isi dari sego becek ini
hampir sama dengan soto babat, kalo nasi becek ini telah diberi potongan sate
kambing yang telah dilucuti dari tusuk satenya. makanan ini mempunyai rasa yang
mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah Solo, Jawa
Tengah. yaitu manis dan tidak asin, berbeda dengan umumnya hidangan utama ala
Jawa Timuran yang cenderung asin.
2. Dumbleg Khas Nganjuk
2. Dumbleg Khas Nganjuk
Dumbleg
inimerupakan makanan sejenis dodol yang terbuat dari ketan bisa juga tepung
beras. Makanan khas yang satu ini memang mirip pudak (makanan khas Gresik) akan
tetapi dumbleg ini mempunyai khasnya dalam segi rasa dan tampilannya. Rasa
dumbleg ini manis legiit dan bentuknya panjang kayak lontong. Jajanan ini yang
terbuat dari tepung beras, gula jawa & santan yang dibungkus dari pelepah
jambe. Makanan khas ini sudah jarang di temui di kota angin, akan tetapi masih
ada yang menjualnya di pasar gondang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar